METODOLOGI PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran di MINUHASA menggunakan metode Pembelajaran Terintegrasi. Metode pembelajaran terintegrasi adalah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk membiasakan peserta didik melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Dengan kata lain, pembelajaran terintegrasi melatih peserta didik untuk berpikir secara sistemik.
Pembelajaran terintegrasi di MNUHASA mengajak siswa untuk mempelajari suatu tema dengan sudut pandnga berbagai mata pelajaran, tidak hanya pada mata pelajaran tematik, melainkan juga mata pelajaran agama serta muatan lokal. Pembelajaran terintegrasi pada praktiknya mendorong siswa untuk berpikir secara luas dalam memahami dan mengaplikaijan mata pelajaran dalam penerapan di kehidupan sehari-hari. Menjadi tidak mungkin, siswa akan mempelajari Al Qur’an dengan sudut pandang Matematika maupun SBdP, atau juga memahami Topik Kerjasama melalui pandnagan mata pelajaran PPKN dan Aswaja.
Manfaat pembelajaran terintegrasi :
- Pemahaman yang lebih mendalam tentang tujuan mempelajari mata pelajaran tertentu
- Pemahaman mengenai aplikasi dari mata pelajaran yang dipelajari dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari
- Pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu/topik dengan melihatnya dari berbagai sudut pandang
- Membantu peserta didik menghargai bagaimana bidang-bidang studi, ide-ide dan berbagai perspektif yang berbeda terkoneksi di dunia
- Meningkatkan pemahaman dalam berpikir sistematik (runtut)
PENUGASAN
Penugasan yang diberikan dimaksudkan agar peserta didik melakukan kegiatan belajar di rumah kemudian mempertanggungjawabkannya. Langkah-langkah penugasan adalah (1) pemberian tugas oleh guru; (2) pengarahan tentang teknis pengerjaan dan tujuan penugasan; (3) penyelesaian tugas oleh peserta didik; dan (4) pertanggungjawaban tugas oleh peserta didik.
Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, maka masing-masing mata pelajaran memberikan penugasan dalam berbagai bentuk, seperti membuat rangkuman (report), LKS, makalah, observasi, wawancara, portofolio, praktik, demonstrasi, eksperimental, serta penerapan materi dalam kegiatan sehari-hari, baik bersifat individual maupun kelompok. Penugasan ini akan tercapai tujuannya apabila guru dan orangtua bersinergi untuk melakukan pendampingan terhadap peserta didik selama proses penugasan.
PENGATURAN WAKTU BELAJAR
Kegiatan pembelajaran di MINUHASA dilaksanakan selama 5 hari kerja dalam seminggu yaitu hari Senin-Jum’at. Alokasi waktu belajar setiap harinya berlangsung selama 6 jam yang terbagi menjadi 8 jam pelajaran. Proses belajar dimulai pukul 07.00 s/d 12.55 dengan tambahan TPQ selama 45 menit.
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Penilaian hasil belajar yang dilaksanakan di MINUHASA berdasarkan pada kemampuan literasi dan numerasi siswa. Literasi merupakan kemampuan menganalisis suatu bacaan serta memahami suatu konsep dari bacaan tersebut. Sedangkan numerasi merupakan kemampuan menganalisis angka- angka dan simbol serta mengaplikasikan bilangan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan kata lain, literasi merupakan keterampilan verbal, baik lisan maupun tertulis, sedangkan numerasi merupakan keterampilan matematika praktis.
Penilaian literasi dituangkan dalam bentuk soal-soal bacaan. Penilaian numerasi dituangkan dalam bentuk soal-soal berupa tabel, bagan dan grafik. Penilaian berbasis literasi dan numerasi mengukur keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah dan mengolah informasi.
Hasil dari penilaian belajar mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sebelumnya oleh MINUHASA dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi di lingkungan MINUHASA. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100 dan dicantumkan dalam Laporan hasil Belajar menggunakan RDM (Rapot Digital Madrasah).