Menu Close

GURUKU IDOLAKU; Peringatan Hari Guru di MINUHASA

Kamis, 25 November 2021 secara Nasional diperingati sebagai Hari Guru. Tidak hanya di dunia pendidikan, di segala lini masyarakat memperingatinya dengan berbagai macam kegiatan, minimal masyarakat membuat ucapan-ucapan sederhana namun penuh makna yang ditujukan bagi guru-guru mereka masing-masing pada khususnya, juga bagi seluruh guru di Indonesia pada umumnya. Hal ini dapat dinikmati di berbagaimedia sosial yang mana hastag #hariguru menjadi sebuah tranding topic baik di Instagram, Twetter maupun Facebook. Tanpa terkecuali MINUHASA, -pun memperingati dengan penuh hidmat.

Peringatan Hari Guru di MINUHASA sendiri diungkapkan melalui kejutan-kejutan kecil yang telah direncanakan oleh siswa-siswi MINUHASA di semua kelas. Contohnya saja mulai dari kelas 1 yang memberikan kejutan dengan menghadiahi guru-guru mereka berupa hadiah, kue, snack yang dibentuk menyerupai karangan bunga hingga ucapa dan puisi yang ditujukan khusus untuk para guru. Kejutan lain yang tidak kalah menariknya juga diberikan oleh siswa-siswi kelas 5 kepada guru-guru mereka. Di tengah-tengah proses pembelajaran, siswa-siswi kelas 5 tiba-tiba membuang sampah sembarang tempat dengan melemparkannya dari lantai 2 ke lantai dasar. Tak ayal, hal ini membuat para guru seperti Pak Muchlis, Pak Yoga dan Pak Farid “kebakaran jenggot”. Bagaimana tidak, mereka dengan sengaja membuat kotor lantai bawah yang pada saat itu pula ada beberapa guru yang sedang berada di sana. Bahkan Pak Muchlis langsung terperanjat dan segera berdiri dari tempat duduknya untuk mencari siswa yang berbuat onar. Belum sempat Pak Muchlis “naik pitam” dan hendak menaiki tangga menuju lantai 2, siswa-siswi kelas 5 kemudian turun secara bersamaan dengan membawa kue sembari menyanyikan lagu “Terima Kasih Guruku”. Melihat hal itu, para guru baru menyadari bahwa mereka sedang di-prank oleh siswa dan secara bersamaan mereka berdiri untuk menyambut siswa-siswi kelas 5 tersebut. Suasana haru tidak terbendung yang nampak dari mimik wajah para guru dan siswa. Mereka secara bergantian mengucapkan maaf, salim, dan memberikan kata-kata mutiara kepada para guru.

Kejadian ini tidak hanya berhenti sampai di situ, Pak Muiz yang tiba-tiba datang dengan membawa keyboard langsung secara spontan mengajak seluruh siswa kelas 4, 5 dan 6 menyanyikan sebuah lagu yang ditujukan untuk guru. Lagu tersebut diambil dari sebuah lagu milik band The Rain yang berjudul “Terlalu Indah” namun diubah liriknya menjadi sebuah lirik baru tentang guru.

Terima kasih guruku
Pelita dalam hatiku
Sungguh mulia hidupmu
Tak Terhingga jasamu

Apalah aku tanpanya
Tak berdaya tak berguna
Engkau semangat hidupku
Guruku.. Idolaku..

Baik siswa maupun para guru menyanyikan bersama-sama di halaman lantai dasar sehingga membuat acara hari guru semakin seru dan haru. Tidak ketinggalan Pak Zakky dan Pak Zaenal secara sigap mengeluarhan handphone mereka dan merekam momen berharga tersebut.

Peringatan Hari Guru pada tahun ini benar-benar tanpa terencana namun sarat akan bermakna. Konsep acara yang direncanakan oleh siswa, ditambah inisiatif oleh para guru, membuat sebuah kolaborasi Hari Guru menjadi berkesan secara mendalam. Kegiatan tersebut kemudian ditutup oleh Ibu Iswa dengan memberikan sebuah kalimat penyemangat bagi para guru. “awalnya saya berpikir menjadi guru itu nggak asyik. Harus bangun pagi, menyiapkan materi, belum lagi ketemu sama anak-anak yang usil dan yang susah diatur. Namun semakin kesini semakin merasakan bahwa menjadi guru itu asyik, melihat tawa bahagia anak-anak menjadi penawar sendiri bagi guru dalam menghadapi pahitnya kehidupan. Bagi para guru di Indonesia, sudah deh, let it flow, asyikin aja, karena menjadi guru itu memang asyik”.